Judul : Merdeka Dalam Euphoria
Oleh: Nyi Parah
Tuan berlomba panjat pinang
Sikut kiri, tendang kanan
Kawan bertanduk menjadi lawan
Sahabat dekat suguhkan khianat
Tuan berlomba panjat pinang
Sikut kiri tendang kanan
Taring tersembul di balik topeng pencitraan
Demi sebuah kekuasaan
Bila Tuan berlomba panjat pinang
Kursinya njomplang
Kawula tunggang langgang
Emas berlian pun melayang
Ikut plesiran ke tanah sebrang: lupa pulang.
Judul : Syukur
Oleh : Fuji Naomi
Di riuh dedaunan berteduhku memejamkan mata.
Angin berhilir dari arah pantai menerjang bak gelombang ombak ketenangan.
Batu karang masih mematung kokoh.
Langitpun masih cerah membiru.
Rasa syukur selalu menyelimuti kalbu Kala aku duduk di antara serpihan sisa-sisa bencana yang
menuntun penaku menulis tentang-Mu. Terimakasih Tuhan karna Engkau hanya mengambil sebelah kakiku,
tidak dengan kedua mata dan tanganku.
Ini adalah kenikmatan secuil yang di berikan Tuhan.
Aku bahagia kini semua telah kembali normal.
Walau tak sama saat Ayah dan Ibu masih ada.
Aku tidak sendiri kan Tuhan ?
Ada Engkau yang akan menuntun langkahku. Maafkan aku, kami atau para
hamba yang tak pernah bersyukur dan hanya bisa menghela nafas melirihkan
lafaz ” Astagfirullohaladzim.”
Ya Allah… Aku berjanji, bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
Hanya kepada-Mulah aku menyembah.
Maha besar Allah sang maha pencipta semesta alam
Judul : Janji Hati
Oleh: Bee Benz
Aroma senja berganti
Rinai hujan tak henti membasahi
Dalam hati sepi terukir sebuah janji
Janji yang kan kujaga sampai mati
Hati, haruskah begini
Tercabikcabik sepi terkoyak lagi
Hati, haruskah luka lagi
Saat cinta yang membara tersiram padam kehendak Ilahi, mati
Hati, haruskah begini
Memaklumi sujudku dan berlututmu tak dapat satukan hati
Janji
Satu kata yang harus dijaga
Walaupun aku dan kau tak lagi menjadi kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar